Hmm…. kali ini entah kenapa aku ingin sekali bercerita tentang mereka yang ada di sekelilingku. Baik mereka yang baik atau pun jahat terhadapku.
Diawali dengan cerita tentang kumpul riung Bogor EduCARE angkatan 12, yang tepatnya dilaksanakan last weekend di Kintamani Resto Padjajaran Bogor 14 Oktober 2012. Acara yang sederhana namun sangat berkesan, hal ini mungkin karna mereka para pasukan 12 adalah orang yang memiliki kesibukan masing-masing, tapi mereka masih bisa menyempatkan acara ini.
yes, because we love each other!
Acara ini memiliki banyak conclusions, salah satunya yang aku ingat adalah tentang pembentukan yayasan sosial. kurang lebih seperti itu. (karena memang aku kurang fokus. hehe… )
Keesokan harinya, seorang teman yang menghadiri acara tersebut menulis di wall grup kami; “aq seneng bgt bersaudara dgan kalian semua. .semoga kt slalu dalam lindungan allah”.
kalimat yang singkat namun sangat bermakna. Tahukah anda? Keluarga Bogor EduCARE angkatan 12 memiliki banyak sekali perbedaan karakter, juga banyak yang di antara kami “mungkin” masih menyimpan perasaan yang tak biasa. Entah itu bertemu mantan pacar, atau mereka yang memiliki hubungan kurang baik karena sang mantan ternyata memacari salah satu di antara kami. Tapi kami mampu menutupinya dengan selimut persaudaraan yang insyaallah akan terus terjalin dalam wadah Bogor EduCARE, especially 12th Grade.
Acara tersebut mungkin adalah awal yang indah untuk terus mengadakan agenda-agenda berikutnya.
Semoga…. 🙂
Eka-Rezy-Ary-Adam-Reza
Nah, yang ini adalah cerita about family-friend. Pernahkah anda berpikir atau sekedar imagining that someday some or one of your friend will be your family? Saya pernah. I used to think, what a great relationship when your friend being your sister in law or our children will get married then we will be family someday. You know, it happens to me!
I have three close friends ketika SMA. Mereka adalah Diah Nuriza Siatan, Rahayu Wulan dan Rani Rahmawati.
Sebelum aku bercerita tentang siapa di antara mereka yang menjadi keluargaku, terlebih dahulu aku akan menceritakan tentang mereka satu per satu. 🙂
Hmm… Diah, wataknya keras, pengertian, bijaksana, pintar, dan dia tidak takut apapun di dunia ini kecuali ibu. Yes, her mother! Aku mengenal sosok Diah ketika SMP, yaa.. sekitar 10 tahun yang lalu and she’ll be my best best friend. We made many things together before we were separated by distance. Biasanya aku lebih nyaman bercerita hal yang sangat sensitif kepadanya. Mungkin karena pemikirannya lebih dewasa di bandingkan saya. Lebih bijak dalam mengambil keputusan, walau terkadang kami sering berbeda pendapat dalam beberapa hal. But well, she’s my best friend indeed.
Ayu, I almost never called her Ayu. Just “Nenk”. Dia itu terlihat seperti cuek, tapi pada dasarnya dia itu lembut, mudah sakit hati. Yang paling dia takuti adalah kodok. hahha.. I don’t know why. Aku mengenalnya ketika SMA tapi mungkin persahabatan kami lebih lama dari waktunya. Yaa.. karena we love helping each other.
Rani, Aku selalu dibuatnya kesal, kecewa, dan marah dulu. Pasalnya dia selalu membuat keluarganya kecewa lagi dan lagi. Akhirnya yang dia bisa lakukan adalah menyesal, meneleponku sambil menangis bombay. Tapi hal tersebut selalu dilakukannya berulang-ulang. Orangtua dan keluarganya hanya membolehkan dia bermain ketika ada aku. Walhasil dia sering berbohong. Ibunya sering meneleponku untuk sekedar curhat dan minta aku untuk menjaganya. Yaa.. tidak disangka rencana ibunya untuk menjodohkan aku dengan Putranya malah berakhir dengan dia yang menjadi kaka ipar ku karena dinikahi oleh kakak lelaki ku satu-satunya pada 11 September 2011 lalu.
Alhamdulillah kita masih bersaudara dan berteman baik. 🙂
Banyak hal yang telah kami lalui bersama, semasa SMP, SMA dan masa-masa kuliah kami walaupun berbeda tempat.
Rasanya ingin sekali menceritakan kisah kami dulu, ketika kami kabur dari asrama pada masa pelantikan, ketika kami mendapatkan banyak uang dari seorang kakek-kakek, ketika kami didatangi oleh tukang ojek yang menipu kami bahwa kami ingin ditangkap polisi, ketika hari ulangtahun kami yang ke-17, masa-masa ketika lebih dari 3 ibu asrama mengundurkan diri karena kami, sharing and caring, ketika kita tidak sama-sama karena suatu masalah, ketika kami diskorsing selama 6 bulan oleh guru B. Indonesia, ketika kami disuruh menghafal ayat-ayat al quran karena terlalu sering keluar asrama tanpa izin, ketika kami memimpikan banyak hal untuk dilakukan. Yaa.. They are the best I ever had. I Love them indeed! 🙂
Masa-masa indah, namun “licik” tersebut mungkin tidak akan pernah kita sesali, aku benar-benar ingin mengulangnya kembali. Mengulang masa-masa itu bersama dengan orang yang sama. Mungkin aku akan menceritakannya kepada anak-anakku kelak. 😀
Sampai berakhirlah masa-masa itu, tiba saatnya proses pendewasaan bagi kita masing-masing. Aku yang meneruskan hidup di Bogor selama 1 tahun lebih, Ayu yang tinggal di Sukabumi untuk bekerja, Rani yang kuliah di Padang dan Diah di Tangerang mencari kesibukan karena keputusannya menunda kuliah hingga tahun depan.
Sampai tibalah aku di kampus Bogor EduCARE, neverending place to change! Yaa.. mungkin ini yang kesekian kalinya aku menceritakan tempat ini. Yes, because it’s irreplaceable! Mulai menjalin hubungan persahabatan baru dengan orang-orang baru. Mulai mencari jati diri yang sesungguhnya, mencoba memulai sesuatu yang tidak lagi dilakukan dengan emosi dan keegoisan diri untuk hanya sekedar bersenang-senang.
Yaa.. Pada awalnya memang aku tampak naif seperti orang yang tidak lagi menginginkan kesenangan itu kembali. Namun, ketika aku mengenal seorang sahabat baik di sini, hal-hal konyol pun kembali terulang. Nongkrong menunggu malam berganti pagi di depan tugu kujang Bogor yang beberapa kali aku lakukan dengan dan hanya dengan Ida Ariasti. Yaaa.. hanya dengannya Aku melalukan itu, pulang dengan mengendap-ngendap jam 2 pagi setelah mengambil theater mid night, dengannya yang bisa menghabiskan waktu tidur kita semalaman di warnet dengan beralasan mengerjakan tugas kuliah.
Teman berbagi suka dan duka, teman berbagi pelit, teman berbagi irit, teman berbagi canda dan tawa. tidak pernah memperhitungkan berapa banyak uang yang kita keluarkan untuk jalan bersama. Yaa.. dengannya yang selalu bisa tertawa. Sampai mungkin kita tidak pernah terlalu sibuk mengurusi hati kita masing-masing karena terlalu kaku dan sensitif untuk dibicarakan.
Yaa.. teman narsis bersama. 😀
Aku ingat betul awal kami menjadi dekat, yang pada awalnya kita adalah orang yang tidak saling menyukai satu sama lain.
Memang tidak disangka kita menjadi dekat. Dulu, ketika aku tidak memiliki teman dekat di Bogor, karena kebodohanku untuk bersama orang yang kurang tepat. Memutuskan untuk membagi waktu belajarku dengan berpacaran. Yaa.. waktu yang seharusnya tidak pernah aku lewati. Dengan bersamanya yang hanya membuat Aku merasa tidak memiliki teman lain untuk berbagi, teman yang ada ketika aku menyadari dia telah pergi menghianatiku. Beruntunglah karena tuhan menyadarkan aku untuk tidak terlalu lama bersamanya. Dan, Ida lah yang saat itu ada. Mewarnai kembali hari-hari sedihku karena sebuah penghianatan yang terjadi ketika sebuah hubungan baru dimulai. Persahabatan yang dijalin dengan ketepatan waktu. 🙂
So sad remembering that, Mungkin suatu hari aku akan bercerita juga tentang orang tersebut. Kebahagiaan sesaat bersamanya. Tapi beruntunglah, mungkin jika bukan karenanya Aku tidak akan melewati waktu berhargaku bersama Ida. Persahabatan yang tidak tergantikan. Yaa.. walaupun bohong jika aku mengatakan aku sudah tidak merasakan apapun terhadapnya kala itu. It took so long to recover my heart, to forget and forgive him.
Ternyata aku masih menyimpan photonya di akun myspace saya dulu. hahah… photo yang aneh memang. Tapi biarlah, bagaimanapun aku pernah menyayanginya. 🙂
Masa-masa yang sulit di Bogor EduCARE pun mungkin cepet berlalu. Sampai tibalah kami di dunia kerja. Dunia di mana banyak sekali psikopat-psikopat yang ingin menguasai jabatan dan perusahaan.
Friend and foe!
Memiliki pekerjaan yang nyaman, atasan yang baik, lingkungan yang baik, teman-teman yang baik mungkin aku miliki ketika bekerja di Perusahaan kabel. Dengan mereka yang menjadi senior dalam pekerjaan.
Teman berbagi pusing dalam kerjaan dan tidak jarang juga kami berbagi masalah pribadi. Walaupun buatku saat itu aku merasa terlalu kanak-kanak mendengarkan mereka yang sudah jauh terlebih dahulu berkecimpung di dunia pekerjaan.
Atasan yang baik, yang mungkin tidak mungkin aku memilikinya kembali di tempat lain. Bahkan dia pun mengatakan begitu. Yups, Roy Riawan Farsiandri.
Selalu ingat akan berbagi makanan, membawakan sarapan, oleh-oleh ketika dinas luar, bahkan kita sempat beberapa kali jalan bersama. Aku menganggapnya seperti Kakak ku sendiri. 🙂
Teringat ketika dia mengajakku dinner dengan orang prancis yang dia tahu Aku menyukai inspector tersebut, Azedine Jauhara.
Azedine Jawhara dan Roy Riawan at Bandar Jakarta
Juga Aku tak melupakan teman-teman yang lainnya. Mereka yang selalu iseng terhadapku.
Melia, Dia lebih muda dariku, namun dia yang selalu menasehatiku tentang pentingnya mengambil tindakan yang dewasa dan bijaksana. Dia mungkin satu-satunya yang aku berani membagi perasaanku. Oh yaa.. Melia ini sebentar lagi menikah 28 Oktober 2012 dengan mantan atasannya di perusahaan kami dulu bekerja. Selamat yaa sayang.. :-*
Melia and I were at Solaria Metropolitan last Ramadhan
Juga dengan Mba Yuri Eka yang selalu menjadi inspirasi tentang susahnya hidup tanpa seorang ayah, menjadi tulang punggung keluarga. Dengan Ebe Salindra yang ternyata adalah kakak kelas ku ketika di Bogor, dengan Mba Evi Lestari, receptionist yang selalu sabar dengan ketidakadilan atasannya, juga dengan Ka Nelly yang sangat baik sekali bahkan ketika dia menghargai kami yang berbeda keyakinan dengannya. Eshy, gadis belia yang sudah bekerja karena kedua orangtuanya sakit dan kemudian meninggal dalam waktu yang tidak jauh berbeda. Sabar sayang, tuhan bersama kami.
Ebe Salindra-Evi Lestari-Nelly Hariati-Yuri Eka F-Melia and I
Aku merindukan waktu kerja bersama kalian, makan siang dengan saling menunggu satu sama lain supaya kami bisa duduk makan dalam satu meja. Mengambil kupon lebih untuk ditukarkan dengan minuman. Yaa.. mereka yang telah mewarnai hari-hari kerjaku.
Eshy and I
Ebe-Me-Yuri
Juga dengn mereka yang selalu tidak sejalan dengan kami. Mereka-mereka yagn mungkin tidak suka dengan ku atau teman-temanku yang lain.
Sampai aku tidak lagi bekerja bersama mereka, namun aku bukanlah yang pertama mengundurkan diri di antara mereke. Melia yang pertama, dia mendapatkan tempat yang mungkin lebih baik, kemudian Ka Nelly, karena ke dua anaknya sudah beranjak dewasa, Mba Evi yang sudah muak dengan sikap para atasannya dan terakhir adalah aku dan mba Yuri. 🙂
Merasa bahwa aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, sampai aku lebih sering bersama mereka ketimbang dengan pacarku saat itu. Sampai ketika aku memutuskan untuk resign, Aku merasa kembali seperti menjalin hubungan baru dengannya. Bekerja di Perusahaan yang sama, melewati banyak hal yang aku tanpa sadar aku telah bersamanya hampir 3 tahun terakhir.
Merancang untuk hidup bersama ke depan, merencanakan sebuah penirkahan yang sudah dinanti-nanti keluargaku. Mmm… mungkin karena adik dan teman-teman dekatku sudah banyak yang menikah.
Insyaallah aku akan menunggunya sampai saatnya tiba. Saat di mana aku sudah siap begitu pun dia.
Ary and I
Maka, tak ada lagi yang menanyakan “kapan nikah?”.
you know when I write this, I feel like I am facing those again and again. Enjoying the time I used to pass. Sebuah cerita yang tidak akan aku lupakan. Cerita yang akan aku baca suatu hari ketika aku sudah melupakannya mungkin. Dan Aku akan kembali bercerita di sini atau di tempat lain tentang mereka yang tidak sempat aku ceritakan. Tentang M2+F2R+Uz=7Af.
Aku akan menceritakan tentang mereka di sini, nanti. Mungkin juga tentang keluarga kecil mereka. Yaa.. karena memang mereka sudah banyak yang menikah. Suatu hari nanti aku akan bercerita tentang keluarga kecilku, tentang menjadi seorang istri, menjadi seorang ibu. 🙂
Tanpa mereka, tidak akan ada sebuah cerita.
Thanks for coming to my life. You know, You all are my neverending story.