notittleneededijustwannawritewhatifeel

It is almost 8.00 pm on my computer. Today, I don’t know how I feel. After almost the three past weeks, I never had holiday due to some activities I had to do.
I feel empty and really tired.
I – sometimes – shed my tears for nothing. I don’t know what’s happening to me.

imagesAneh. Tidak seperti biasanya saya cengeng seperti ini. Saya selalu yakin dan percaya bahwa langkah yang saya ambil adalah benar. Egois memang, lagi dan lagi.
Akhir-akhir ini, setiap kali ada yang membicarakan tentang pernikahan, posting tentang keluarga kecil mereka di social media, melihat rencana-rencana pernikahan mereka, saya merasa iri, dengki, dan kecewa dengan diri saya sendiri.
Saya merasa bahwa saya gagal menjadi wanita seutuhnya. I am still really young I guess. Tapi saya juga perempuan biasa. Rasa ini tidak pernah hadir sebelumnya. Mungkinkah karena keangkuhan dan ambisi saya yang sudah menutupi semua ini? Entahlah. Yang saya tahu, apa yang saya putuskan adalah baik. Ambisiku mampu untuk memendam semuanya.
Semoga setiap langkah yang saya ambil selalu mendapat ridha-Nya. Aamiin…
Kadang, saya sering kali memikirkan apakah saya harus mengubur semuanya? Menjadi istri yang baik, memiliki anak, sekolah sewajarnya, tidak berkarir, menjadi ibu rumah tangga, hidup seperti kebanyakan perempuan lainnya. Ah, entahlah. Sepertinya keinginan tersebut selalu dikuasai oleh ego. Egoku dan ambisiku. Toh, Allah tidak pernah berfirman kan bahwa setiap perempuan yang memiliki cita-cita tinggi tidak akan mendapat jodoh? Jadi? Keep calm. Seize your day. Carpe diem quam minimum credula postero.

Every New Beginning Comes from Some Other Beginning Ends

Every new beginning comes from some other beginning ends…..

Heiii…. ada yang tau kalimat di atas potongan lirik dari lagu siapa? Hmm…. saya juga ga tau sih. Bahkan belum pernah denger. Yang jelas saya suka banget sama kalimat di atas, dan tahu lirik ini dari film Friends with Benefit yang diperankan oleh Justin Timberlake dan si belo Mila Kunis. Hehehe… Ok. I don’t want to tell you about the mentioned song lyric anyway. Ga tau kenapa yaa sekarang ini I am addicted to reading and searching a lot of information about studying in Finland. Mungkin karena keinginan yang sudah sangat-sangat ingin dicapai untuk sekolah di sana kaliii yaa. Hhfftt…. nah, suatu ketika, di sela-sela break makan siang, saya dengan beberapa teman kantor lainnya lagi lesmana alias males kemana-mana. Walhasil kita makan di ruangan. Sambil menikmati brunch yang emang pagi juga ga pernah sempet sarapan alias jarang banget, di situ ada temen yang nyeletuk “please do not be too ambitious to reach your dream! You have to realize that everyone has got based on their portion”. Mungkin karena selama makan, gw browsing all about studying in Finland. Ga ada yang salah sih dari kata-katanya. Malah buat saya itu emang benerrrr bangettt…. tapiii… kurang setuju dengan kalimat lanjutannya yang intinya dia bilang kalo selama ini saya kerja gini-gini ajah – ga ada perubahan – Cuma jadi admin – jabatan paling bawah suatu kantor – baru kali ini kerja yang lumayan banyak benefitnya – berarti yaa Cuma segitu porsi lu. Hhhmmm.. yang ini, asli ga setuju banget (ga konsisten yee, td bilang kurang setuju. Skrg ga setuju banget. Haha…). We will not know how many portion(s) we’d like to get unless we keep trying to get it, right? Itu sih versi saya yaaa sebenernya. Tapiii.. beneran deh, dari mana kita tahu porsi kita cuma segitu kan ya? Kalo orang mau sukses kan ga bisa langsung sukses juga. Yang dari lahir udah kaya raya ajah belum tentu bisa dimasukkan ke dalam kategori sukses. Itu sih versi saya juga.index

Nah loh, terus masih tetep egois – ga bisa nerima masukan orang lain? Ga juga sih. Ini beda kasus menurut saya. Kita memang tetap harus berkaca pada kemampuan kita, usaha kita sudah seberapa jauh, kesabaran kita sudah berapa besar, doa kita sudah seberapa sering. Tapiii…. tetap saja buat saya semua itu terletak pada the power of what you think.

Nah, terus kaitannya sama lagu di atas apa? Ga tau juga ada kaitannya apa ga. Emang suka ga jelas gitu deh eike. Hahah… ga sih, jadi gini; ketika kita memutuskan untuk mengambil hal lain dalam hidup kita (kesempatan or something better), tentu ada hal lain yang harus kita “korbankan”, kan? Misalnya, kenyamanan di tempat kerja sebelumnya yang sudah diciptakan sekian lama, kemudian ada kesempatan kerja di tempat lain yang lebih baik, kenapa tidak kita ambil kan? Toh kalo kita ga be brave to move from our comfort zone, kapan majunyaaa? Dan kesempatan atau sesuatu yang lebih baik itu tidak semata-mata datang dari langit dan nyasar ke kita. Semua sudah ada yang Mengatur. Yang Mengatur tentu sudah tahu apakah itu pantas buat kita atau tidak. Kepantasan kita itu tergantung dari DUIT kita alias Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Ketahuilah bahwa Allah berada bersama perasangka hamba-Nya. Kalo kita yakin rencana Allah baik buat kita, kemudian kita selalu mensyukuri apa yang kita dapat, bukan hal yang tidak pasti bahwa keinginan kita yang sudah kita rajut dalam DUIT itu akan dikabulkan. Itu sih masih versi saya juga. Tapi buat saya usaha keras tidak akan berkhianat. Note it! Jadiii intinya biar gimanapun pandangan orang, selama kita tidak mengganggu kehidupan dan tidak merepotkannya, anggap ajah itu motivasi buat kita. Nah, bisa jadi itu emang godaan-godaan untuk kita apakah kita bisa tetap maju atau menyerah begitu sajah. Nah, saya sih bukan tipe orang yang mudah menyerah jadi sok weh kalo ada yang mau menjatuhkan saya. Saya akan tetap bangkit bersama mimpi-mimpi besarku. Hehehe….

Satu lagi, jangan takut bermimpi. Setinggi apapun mimpi kita kalau kita memiliki usaha yang seimbang dengan keinginan kita, yakinlah bahwa Allah akan mengabulkannya dengan tiga cara; mengabulkan, menunda atau megganti yang lebih baik. So, nothing to lose. Yaa intinya lagi semoga catatan ini dapat mengingatkan kita semua terutama saya untuk tetap semangat mewujudkan mimpi-mimpi kita. Aamiinn……

With Allah, everything is possible.