:: Ada Allah, Dia dan Saya :) ::

Yaa.. cerita ini adalah rangkaian cerita adenomyosis yang aku alami. Ketakutan yang membayangi setiap langkah menuju masa depan; “kalau nanti aku menikah, bisa memiliki keturunan tidak?”, “setelah menikah berapa lama nanti akan memiliki keturunan?”, “seandainya tidak memiliki keturunan, suamiku tetap setia atau tidak yaa?”.

Kira-kira itulah yang selalu dikhawatirkan oleh penderita adenomyosis seperti saya. Pada dasarnya memang, penyakit itu bukanlah penyakit yang bisa memvonis penderitanya untuk benar-benar tidak memiliki anak. Namun, kekhawatiran akan hal itu tentu saja ada. Apalagi ini akan menjadi masalah untuk rumah tangga aku kelak, bukan hanya masalah pada diriku pribadi tentunya.

Akhirnya malam ini aku putuskan bertanya kepada pasanganku, kelak ketika kita menikah, aku akan sulit memiliki anak (begitu vonis dokter padaku). Kalo kamu belum siap menerima aku apa adanya, maka… lepaskanlah aku sekarang.

Berat, sedih, marah, kecewa, dan begitu banyak perasaan bercampur aduk di dada. menggebu dan ingin rasanya aku keluarkan semua, tapi hanya menangis yang bisa aku lakukan.

Aku semakin terharu ketika dia mengatakan, “Allah bersama hambanya, Berdoa dan berusaha, berusaha untuk tetap sehat, berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita nanti”.

Namun, tak lantas aku merasa aman saat dia mengatakan semua itu. Jika kelak aku benar-benar tidak memili anak, apa kamu akan menikah lagi?

dan… jawaban yang membuat aku kembali aman pun dia katakan. Walaupun aku tak tahu nantinya dia benar-benar akan melakukannya atau tidak. Tetapi terimakasih sayang… aku mengagumimu ketika kamu sulit memutuskannya. Aku tahu berat untuk kamu memilih aku dengan kondisiku saat ini. Tapi, terimakasih untuk supportnya.

Ada Allah yang selalu memberikan kita yang terbaik. Terimakasih Allah, Engkau telah berikan dia di sisi ku. Semoga kelak, kita benar-benar bersama dan dipertemukan dalam cinta hakiki yang sesungguhnya atas ridhaMu.

ADENOMYOSIS

Sekitar 4 bulan yang lalu gw divonis oleh dr. Jimmy, SpOG dan dr. Ridho, SpOG menderita Adenomyosis.

what’s shocked I felt at that time.

hal yang paling gw takutkan adalah “susah punya anak”. ๐Ÿ˜ฅ

dokter obsgyn bilang; “memang adenomyosis itu menghambat memiliki anak, tapibukan berarti tidak bisa”. Semoga gw masih dikasih kesempatan buat punya anak kelak setelah menikah.

that’s why, gw ga mau punya suami yang perokok karna akan semakin menghambat memiliki keturunan.

ini nih artikel tentang Adenomyosis yang gw baca dari sumber:

http://suryo-wibowo.blogspot.com/2006/05/adenomyosis.html

semoga bermanfaat… ๐Ÿ™‚

Apa itu Adenomyosis
Adenomyosis adalah penetrasi dan bertumbuhnya jaringan endometrium (jaringan yang melapisi dinding dalam rahim) ke dalam myometrium (lapisan otot rahim), sering disebut pula dengan endometriosis internal. Jadi penyakit ini sejenis dengan endometriosis. Adenomyosis dapat ada bersamaan dengan endometriosis eksternal. Dan jaringan endometrium yang salah tempat ini, seperti endometrium yang normal, akan mengikuti siklus menstruasi, jadi cenderung mengalami pendarahan pada saat menstruasi. Darah yang terkumpul di dalam jaringan otot rahim ini akan menyebabkan pembengkakan; rahim menjadi lebih besar. Pembengkakan (adenomyosis) ini dapat merata atau terfokus di satu tempat. Jika pembengkakan ini terfokus di satu tempat maka disebut sebagai adenomyoma, yang mana menyerupai tumor rahim lainnya.

Umumnya adenomyosis salah didiagnosa sebagai fibroid rahim. Sebenarnya terdapat perbedaan mendasar diantara fibroid (suatu tumor yang jelas) dan adenomyoma. Fibroid berasal dari satu sel yang abnormal, yang dibawah pengaruh hormon estrogen akan berkembangbiak. Pertumbuhan tumor mungkin dapat menggeser dan menekan jaringan sekitarnya, tetapi dia tidak pernah menyusup ke jaringan otot rahim, oleh karena tidak menyusup ke jaringan otot rahim maka dimungkinkan untuk mengangkat seluruh tumor ini tanpa mengganggu jaringan rahim yang normal selama proses pembedahan yang disebut myomektomi (pembedahan untuk mengangkat fibroid). Sebaliknya adenomyoma bukanlah suatu tumor dengan batas yang jelas, tetapi lebih kea rah pembengkakan local dari dinding rahim sebagai akibat penetrasi jaringan endometrium. Oleh karena itu tidak mungkin untuk mengangkat jaringan yang terkena adenomyosis tanpa mengangkat jaringan otot rahim yang dipenetrasi tadi.

Apa gejala dari adenomyosis
Bisa saja seseorang memiliki adenomyosis dan dia tidak merasakan gejala apapun. Gejala-gejala adenomyosis adalah triad gejala yakni pembesaran rahim, nyeri pelvis dan menstruasi yang banyak dan abnormal. Nyeri, yang dirasakan terutama selama menstruasi disebut dysmenorrhea dapat berupa kram yang hebat atau seperti disayat pisau. Nyeri dapat juga dirasakan pada saat tidak sedang menstruasi. Pembesaran rahim dapat merata dengan tonjolan-tonjolan rahim yang besar atau dapat pula seperti โ€œtumorโ€ yang terlokalisir. Pendarahan pada saat menstruasi dapat banyak sekali dan berhari-hari, mungkin dengan bekuan-bekuan darah. Pendarahan yang hebat ini dapat menyebabkan anemia (berkurangnya kadar Hemoglobin dalam sel darah merah). Selain itu diluar saat menstruasi bisa ada pendarahan abnormal (pendarahan sedikit-sedikit, bercak-bercak).

Efek dari adenomyosis pada kesuburan dan kehamilan tidak jelas. Adenomyosis mungkin menyebabkan berkurangnya kesuburan. Informasi yang ada menyebutkan bahwa adenomyosis bisa ada pada 17% wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun. Adenomyosis jarang dihubungkan dengan komplikasi obstetrik ataupun pembedahan. Pada kebanyakan kasus wanita hamil dengan adenomyosis, adenomyosisnya ditemukan secara kebetulan pada saat operasi cesar atau pada saat operasi pengangkatan rahim. Jadi adenomyosis dengan ketidaksuburan masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut.

Bagaimana adenomyosis didiagnosa
Adenomyosis seringkali ditemukan secara kebetulan, ditemukan pada saat operasi pengangkatan rahim karena alasan lain. Adenomyosis bisa didagnosa dengan melakukan suatu histerosalpingogram (suatu pemeriksaan roentgen daerah panggul setelah suatu kontras dimasukkan ke dalam dinding rahim). Pada saat ini diagnosa lebih baik didapat dengan pemeriksaan MRI yang dapat mendeteksi adanya adenomyosis dan seberapa luas adenomyosis dan juga dapat membedakannya dari fibroid. Pemeriksaan MRI panggul ini harus dikerjakan dengan media kontras Gadolinium yang disuntikkan ke pembuluh darah. Selain itu USG transvaginal (USG yang alatnya dimasukkan ke dalam vagina), ditangan pakar yang berpengalaman, juga dapat mendiagnosis secara akurat. Dengan MRI maupun USG (di tangan pakar yang berpengalaman) dapat dideteksi adenomyosis pada lebih dari 90% kasus.
Adenomyosis adalah suatu keadaan yang umum dijumpai oleh karena itu harus dipertimbangkan pada setiap wanita dengan pendarahan yang abnormal. Keadaan ini cenderung tidak terdiagnosa, karena pendarahan yang abnormal seringkali dianggap akibat kelainan hormonal.

Apakah ada obat-obat untuk mengurangi gejala adenomyosis
Seringkali pembesaran rahim yang tidak begitu besar biasanya tidak menimbulkan gejala dan karenanya tidak diperlukan obat-obatan. Untuk kasus-kasus pendarahan hebat disertai nyeri yang amat sangat dapat dipakai obat GnRH agonis yang mana obat ini menyebabkan suatu keadaan seperti menopause dengan penghentian fungsi indung telur secara lengkap dan juga menghentikan menstruasi, yang menyebabkan jaringan yang abnormal bisa menyusut. Keadaan seperti menopause ini sangat menguntungkan bagi pasien-pasien yang mengalami anemia karena memungkinkan pasien untuk memulihkan anemianya, terutama dibantu dengan obat-obatan penambah darah. Tapi obat GnRH agonis ini tidak mudah ditoleransi oleh karena menyebabkan gejala-gejala menopause seperti hot flash. Konsekuensi lainnya adalah pengeroposan tulang, peningkatan kolesterol jahat dan penurunan kolesterol yang baik. Oleh karena itu pemakaian obat ini biasanya dibatasi selama 6 bulan saja. GnRH agonis juga digunakan untuk mengobati kemandulan yang dihubungkan dengan adenomyosis. Tapi obat ini bisa memulihkan kesuburan hanya pada kasus-kasus yang ringan, tidak pada kasus-kasus yang berat.
Hormon progesterone ataupun pil KB tidak begitu efektif, khasiatnya bersifat temporer.

Pembedahan macam apa untuk adenomyosis
Hysterectomy (operasi pengangkatan rahim) saat ini dipertimbangkan sebagai satu-satunya terapi yang efektif untuk adenomyosis yang menimbulkan gejala. Ahli bedah yang berpengalaman dapat hanya mengangkat sebagian dari rahim (hanya daerah rahim yang mengandung adenomyosis saja). Meskipun hanya sebagian rahim yang diangkat tetapi dengan begitu maka tidak dibolehkan lagi adanya kehamilan.