Where Did Chayoogirl Come From?


It’s been almost entering the 6th year of my blog. Yaa… blog pribadi ini awalnya dibuat karena tugas semata pada pertengahan tahun 2009. Berhubung saya ga ngerti blogging waktu itu, walhasil isinya cuma berita-berita hasil copy paste baik dari Mbah Google atau retyped dari majalah. Hahah… (padahal sekarang juga ga ngerti blogging sih). Nah, dulu tuh ada minimal postingannya biar memenuhi syarat tugas mata kuliah Web dan Internet, jadi makin tidak memungkinkan buat nulis karya sendiri. Emang males sih sebenernya mah. Kayaknya kalo bawaannya tugas mah gampang juga jadi berasa berat ajah. Hahhahah… lagian kalo curhat-curhat gitu kan malu ajah sih yaa dibaca sama yang memberikan tugas. Cewe banget dah lagian pake curhat-curhatan.

Setelah tugasnya berakhir, blog ini jadi terbengkalai. Ga ada postingan apapun yang masuk di sini. Sayang juga kan yaa. Akhirnya saya coba memulai menulis apa yang ada di pikiran saya. Awal-awalnya sih gerogi dan bahasanya aneh gitu. Alur dari tulisannya juga ga jelas, kalo ada kata/ kalimat dalam bahasa Inggris ajah nih yaa pasti masih acak-acakkan. Yaa secara kan waktu itu belum mendalami bahasa. Sekarang? Sama sih masih belajar. Hehehe…

Chayoogirl

Where did the name Chayoogirl come? Nah ini nih, tiap kali buka blog ini dan diminta log in berasa aneh gitu dengan nama Chayoogirl. Kalo bisa diganti pasti langsung gue ganti dah. Tapi emang ga bisa yaa? Ga tau sih, nantilah yaa kita cari tau. Awalnya tuh si Bapak pemberi tugas mengintruksikan kita untuk buat blog gratis di WordPress.com, setelah mencoba dengan beberapa nama buat blog ini dan kurang beruntung karena nama-nama itu udah unavailable alias udah ada user yang pake, saya cobalah bikin chayoogirl. Dan jreng jrenggg….. bisa deh (yaa iyalah secara ga bakalan ada juga yang pake nama itu).hahha…. Sedih gitu kan. Udah daftar susah-susah gegara internetnya lemot dan email juga mubazir udah dipake, trus udah gitu dateline tugasnya juga udah mepet, yaudin deh dipake ajah si Chayoogirl itu. Waktu itu maksudnya sih gini, Chayoo itu berarti semangat. Eh iyaa gitu semangat? Yaa entah apalah itu yaa, yang jelas itu gegara demam nonton film Fullhouse Korea yang dibintangi si Rain dan Song Hye Kyo. Di film yang saya ga pernah bosen nonton itu, si Song Hye Kyo selalu bilang Chayoo (ga tau tulisan asli Koreanya gimana), kalo di subtitlenya sih artinya semangat. Hehehe…. Nah Girl nya yaa gue. Siapa lagi. Jadilah chayoogirl.wordpress.com lahir ke dunia.
Jadi harap maklum kalo postingan-postingan di sini nih tulisan dan gaya bahasanya berbeda-beda. Soale emang bukan saya yang nulis di postingan awal-awal. Untuk tulisan-tulisan lainnya pun memang aneh sih yaa. Maklum masih terperangkap dunia alay waktu itu. Hahaha…
Eh tapi emang bener deh, kayaknya ga banyak orang-orang yang tidak terperangkap dunia alay. Liat ajah semenjak si sosmed menjamur di mana-mana, manusia-manusia semakin alay. Hahah… cari temen gitu yaa.. tenang pemirsah, saya juga dulu gitu. Kalo liat-liat postingan-postingan di Pesbuk, Twitter, dan kawan-kawannya dulu, isinyaaa oh astagaaaaa…. Alaynya ga nahan deh. Rasanya mau dihapus ajah. Yaa entah itu status-status ga penting dan foto-foto yang masih monyong-monyong dan sok imut, padahal amit-amit yak. Hahah… Ajegileee… beneran malu banget kalo liat 4 – 5 tahun ke belakang. Tapiii beruntung juga sih alaynya udah jaman dulu, semoga sekarang ga yaa.. kalo masih, yaa maklum eike kan masih muda. Hihihihiii…. (ga inget umur amat yak?).
Nah, saya tuh pengennya si Chayoogirl ini umurnya lama dan tetap semangat nampung cerita-cerita saya yang isinya ga ada yang bermutu gitu. Yaa kali suatu saat bisa bermutu dan menginspirasi orang lain kan yaa. Mana kita tau kan yaa? Semoga sih. Apalagi anak sastra itu kan harus bisa nulis dan menyastra gitu. Hahaaa…. Ga padahal mah, Cuma lumayan kan kalo suatu saat blog ini bisa berguna untuk mengarsipkan cerita-cerita fiksi yang kagak lahir-lahir dari otak. Betah banget di otak dan susah keluar. Fffiiuuhhh….
Okesip. Udah malem banget ini teh. Markibo. Mari kita bobo…. Good night… jangan lupa baca doa. Hehehe… 🙂

.”. Challenge .”.

She’s so lucky, she’s a star

But  she cries cries in her lonely heart-thinking

Yups, One of my favorite singer – Britney Spears!

The song isn’t exactly about me, I don’t know why I wrote the song in my first paragraph but, I must have the reason. This is my story about lucky! 😀

If I could screammmmmm loudly. Yes, exactly I will! Do you know something? It’s actually wanna be shared for about a week a go. But, I don’t wanna tell anyone about it before I really know what the result is.

Alhamdulillah, million thanks to Him – Allah SWT who gives me many chances to  improve my self through the darkness and sadness I have passed and also many many thanks for Him to allow me being a new student again – a real student. And because of Him also, it happens.

September 08th, 2013. Hari ini adalah hari di mana Aku lama mengharapkannya. It’s about 4 years to make it true. Before the day, I registered to enter a university exactly in my birthday on Auguts 27th, 2013. Akhirnya hari ini adalah pengumuman hasil tes yang telah dijalankan kurang lebih 2 jam – minggu kemarin 8 September 2013. Sebenernya jadwal pengumuman dijadwalkan pada hari Rabu 11 September 2013 via web resmi kampus tersebut. Tapi, I’m so curious about the result I did, dari siang udah berkali-kali coba liat hasilnya dengan memasukan No pendaftaran ke dalam kolom “Hasil PMB” tapi lagi dan lagi terdapat notifikasi “the web under maintenance”. Dan, I got the result just now!

Congratulation for me of course. \=D/

Sebenernya kemarin-kemarin itu mau curhat panjang kali lebar di sini, tapi tiap kali pulang kerja udah ngantuk banget dan ga ada satu alesan pun yang bikin gue mau melek, sekalipun niat untuk curhat itu gede banget. Tapi yaaa…. Now it’s time to me sharing my big achievment. Lebay banget sebenernya, tapi emang seneng banget dan kemaren itu niatan curhatnya bukan tentang ini. Tapi tentang segala pengalaman hebat yang terjadi dalam hidup gue.

Ada banyak hal banget yang terjadi di setiap hidup seseorang, dan semua itu gue yakin mempunyai hikmah tersendiri, tinggal bagaimana cara anda menanggapinya saja. Gue mungkin adalah salah satu dari orang tersebut yang menyadari hal tersebut lama, lambat, lola, ga quick respond. Adalah benar bahwa kalimat sederhana “Semua pasti ada hikmahnya” juga sering gue denger, dan mungkin karna kalimat tersebut sering didengar pula sampai gue sendiri tidak menganggapnya kalimat yang berarti – dulu.

And… this is my story,

PT ES GE PE, pabrikan ke 5 tempat saya bekerja. The most weird company I ever worked! Ini bukan soal tempat yang horror atau tempat semacam penindasan umat manusia. Tapi, ini lebih kepada gemblengan untuk diri saya pribadi. Di tempat pabrikan pertama, gue dididik sedemikian manja, menjadi admin officer yang bersih dari pekerjaan menyusahkan. Walaupun ketika itu, buat gue tempat ini cukup sulit dimengerti system dan peraturan kerjanya. Sampai akhirnya gue keluar dengan catatan buruk karena berantem di sana. But well, Hikmahnya adalah ada tempat lain yang memiliki banyak cerita luar biasa, bukan diukur menurut level karir atau nominal salary, apalagi perusahaan elite yang di dalamnya adalah alumni-alumni dari almamater bergengsi. Bukan! Bukan banget. Ini lebih kepada perjalanan spiritual. Kenapa? Ketika itu, ada satu teman mengatakan; “lu itu adalah orang yang beruntung!” sering banget dia bilang gitu ke gue. I never told anyone there (ES GE PE) about my self, my life, my family or anything related to me. Yang dia lihat, gue pintar (menurutnya gue itu adalah lulusan SMA yang mampu bekerja di beberapa perusahaan dengan skill yang tidak dimiliki anak SMA lainnya dalam bekerja), gue itu punya pacar yang baik banget (karna yang dia tau cowo gue selalu anter jemput gue, beliin gue smartphone, bawain gue sarapan dll), punya banyak teman (mungkin menurutnya gue adalah satu-satunya teman dia yang ketika baru masuk kerja langsung berbaur dengan semua kalangan dari semua department). Bagi gue, itu semua adalah hal yang TIDAK BISA dikatakan benar. Pasti masiiiih banyak lagi yg jauh lebih beruntung dari gue. Pastinya. Tapi, am I a lucky girl? Bisa jadi, tapi…. Orang tidak bisa begitu saja dikatakan beruntung hanya karena gue punya skill yang lebih dari anak SMA pada umumnya dan itu adalah salah besar! Pasalnya, skill tersebut bukan semata-mata jatuh dari langit ke dalam diri gue, banyak proses di dalamnya, termasuk perjalanan di Bogor EduCARE yang menjadikan skill itu semakin matang, juga soal pendamping hidup yang dianggapnya sebelah mata. Dari mana dia bisa menilai sedemikian rupa tentang gue dan pasangan gue yang jelas kami adalah peran utama yang memainkan peranan hidup di dalamnya. Susah senang kami, sakit hati, bahagia dan lain-lain yang sampai sekarang menjadikan kita bertahan. Bukankah keberuntungan pula tidak diukur dari seberapa sering dia memberikan sarapan, atau bahkan seberapa mahal yang kita terima. Jadi keberuntungan di hidup gue itu yang mana?

Cerita yang biasa-biasa saja ini mungkin tidak akan menjadi biasa untuk gue.

TK, SD, SMP, SMA di sekolah yang salam selama belasan tahun. Kanak-kanak, beranjak remaja, remaja, beranjak dewasa selalu disuguhkan dengan lingkungan yg sama. Itulah kenyataan yang harus saya terima dan saya lalui. Keterbatasan financial untuk melanjutkan pendidikan pun harus saya terima, sampai akhirnya ada suatu Yayasan Peduli Pendidikan yang berhasil mengeluarkan gue dari situasi yang sama selama belasan tahun.

My English was very poor. Pelajaran Bahasa Inggris mungkin akan menjadi subject tersulit yang saya temui ketika SMP, bertemu dengan guru yang sama selama tiga tahun tentu tidak berpengaruh besar terhadap nilai Bahasa Inggris gue. Nyontek, Kabur, kena semprot sudah hal yang biasa setiap kali pelajaran ini akan dimulai. Sampai akhirnya, I tried to make my English better. Dengan bermodalkan buku panduan yang biasa dijual di pinggir jalan atau bahkan di bis akhirnya sedikit demi sedikit Bahasa Inggris gue semakin  baik. Sepulang sekolah  gue langsung masuk kamar dan menguncinya karena tidak ingin ada yang tau kalau seumur gue masih belajar Bahasa Inggris dengan buku untuk anak-anak seperti itu. Sampai semua materi yang disampaikan di dalamnya benar-benar dimengerti. Dan mungkin semua orang akan lupa bahwa aku adalah siswi terbodoh dalam subjek tersebut – dulu.

Sampai ketika SMA, gue memiliki guru Bahasa Inggris yang berbeda di setiap semester. Dan ketiganya telah membuat teman-temanku iri terhadap sikap pilih kasih mereka terhadapku. Yaa… ketiganya memang sangat subjektif menilai seseorang dan beruntunglah gue karena selalu menjadi yang terbaik di setiap pelajaran yang mereka ajarkan.  #luckyme

Besar harapan agar dapat kuliah setelah lulus sekolah. Berdoa di setiap sujudku, tidak bosan untuk meminta kepada-Nya tentang keinginan tersebut. Bagi yang lain mungkin kuliah adalah hal yang mudah didapatkan, tapi tidak untukku. Sampai ketika yang lain sedang merajut persiapannya untuk kuliah, gue sendiri merajut doa kepada-Nya untuk bisa kuliah. Yaa.. saya memang kuliah, kuliah di tempat yang tidak akan pernah saya sesali meski tidak mendapatkan gelar, meski setelahnya harus bersusah payah membuktikan bahwa saya mampu. Tempat kuliah di mana mahasiswanya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Dan….. di umur yang seharusnya masih duduk di bangku kuliah, membentuk idealisme dan intelektual pada pribadi masing-masing, sedang gue masih harus berusaha untuk itu, berusaha dengan bekerja. Dan, tidak semudah yang dibayangkan, seandainya bisa diulang ke 4 tahun sebelumnya, mungkin setelah lulus kemudian bekerja, penghasilannya akan gue tabung untuk kembali kuliah, dan seharusnya saat ini sudah menjadi tahun ke tiga di bangku kuliah. Tapi, kasih sayangNya begitu besar, Dia masih ingin memberikan pelajaran yang lain untuk diambil ketimbang pelajaran yang harus saya dapat di bangku kuliah.

Tahun pertama bekerja, penghasilan gue dihabiskan untuk berbelanja make up, membeli tas, baju, sepatu, aksesoris, dan keluar masuk XXI, salon, dan tempat-tempat yang jauh dari kata manfaat.

Tetapi, kepadanya aku belajar. Belajar mengetahui mana  yang penting dan tidak. Belajar mengetahui bahwa masih banyak yang harus diselesaikan dari pada menghabiskan uang secara sia-sia. Dan, kesadaran tersebut baru muncul dan benar-benar muncul ketika gue bekerja di ES GE PE.

Kedengarannya sederhana, betapa tidak? Perempuan menghabiskan waktunya untuk mempercantik diri dengan penghasilannya adalah hal yang wajar. Sangat wajar. Tetapi Tuhan tidak menginginkan itu terhadapku.

Seandainya makeup – makeup itu dapat ku uangkan kembali, ratusan ribu yang keluar untuk sekedar membeli nail polish dapat ditabung, seandainya kalung-kalung itu dibelikan emas, seandainya tiket XXI dapat ditukar dengan buku-buku di Gramedia, seandainya jutaan perawatan dapat diinvestasikan untuk kuliah, yaaa… hanya seandainya.

Bagaimanapun aku tidak boleh menyesalinya. Dan semua itu membuktikan bahwa tidak ada yang lebih baik dari meninggalkan hal-hal buruk tersebut. Dan tak perlu disesali pula, karna hikmahnya pun banyak sekali.

Terimakasih Yaa Allah, atas semua pelajaran yang Engkau berikan.

Juga, atas kehadiran orang-orang di sekelilingku yang Engkau ciptakan untuk menyadarkanku. Dengan mereka, mungkin aku tidak akan pernah sadar arti dimusuhi, tidak disukai, dibenci dsb.

Yaa… beruntunglah karena aku tidak merasakan kesombongan yang mereka lakukan, orang-orang yang kelak aku akan menjadi seperti mereka jika aku tidak merubah sikapku.

Engkau tahu Rabb, betapa lama aku menyadarinya, betapa bodoh aku jika melakukannya. Engkau Maha Mengetahui apa yang hamba butuhkan. Atas keinginan hamba untuk kembali kuliahpun, betapa besar kasihh sayang yang hamba rasakan dari Mu yaa Rabb. Ketika keinginan untuk kuliah dengan jurusan baru yang aku pun tidak memiliki basic yang  baik untuk itu, maka Engkaupun menyulitkannya. Dan menghadiahiku Jurusan yang aku yakin ini yang terbaik, sebuah jurusan yang biasa di mata yang lain, tapi tidak untukku. Yaa… English Literature, the major I chose.

Dan untuk semua hal kecil yang aku inginkan, dan tidak Engkau berikanpun namun Kau ganti dengan yang jauuuuhhhhhhhhh lebih baik. Untuk semua kesulitan yang dapat merubah hidupku. Untuk semua rasa sakit yang aku terima. Aku yakin, Engkau begitu menyayangiku sehingga melimpahkan hal –hal yang baik dalam hidupku.

Walau terasa sulit di awal, aku yakin ini adalah hal yang baik. Mesik terlambat dimulai, tetapi semoga tidak akan ada penyesalan berikutnya atas akibat dari kebodohan yang aku lalui.

Semua keberuntungan dalam hidupku yang tidak aku sebutkan semua. Semua keterlibatan orang-orang di sekelilingku yang memiliki peran tersendiri. Terimakasih sebesar-sebesarnya Rabbiii…..

Kelak, aku berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik di chapter kehidupanku yang baru.

.::Mr. President BESt::.

Yeeaayy……. now is a quarter after one. I don’t know why I decided to not get to bed earlier where I go to work this morning. Hmm… it is because I get get getttt a good mood to write now. Yes, it is about him, Mr. President BESt.

Tadi tuh sebenernya udah mau tidur banget tapiii yaa emang belum ngantuk-ngantuk juga, mungkin dikarenakan kelelahan yang sudah dibayar lunas hari ini. Hmm… cerita dulu dikit yaa sebelum menuju the essence. 😀 jadi, kemaren itu tepatnya Sabtu, 24 Mei saya memutuskan untuk ke Bogor setelah maghrib. Memutuskan menumpangi mikrolet Cileungsi – Laladon yang saya pikir akan lebih efficient menuju tempat tujuan, Dramaga. tapi oh tapi… jauhhhh sekali di luar dugaan, Malam itu macet cet cettt total. jadilah saya sampai di tujuan sangat larut malam sekali padahal pagi itu adalah pernikahan sepupu di Banten yang tempatnya jauuuuuuuuuh banget jadi wajibul kudu bangun sebelum shubuh. (Baca: ikut ngebesan).

Daaaann………. Setelah ritual ikut ngebesan itu selesai, saya memutuskan tidur lebih awal. Jam 20.00, I decided to have a beautiful sleep in my lovely bed. 😀 dan ga taunya saya bangun pukul 10.30 WIB. It was maybe a really-really tired condition till I slept very wakeless. (Baca: Saya susah tidur sekarang).

Okeh, langsung pada intinya yaa… malah keburu lupa ntr apa yang mau diceritain. Kan gak lucu kalo isinya ga konsisten dengan judul. Haaalllaahh.. kebanyakan basa-basi juga kalo gini. Jadi, tadi duh si pacar sebenernya udah nyuruh tidur. Dan biar gak ketauan kalo belum bisa tidur, gue matiin lah akun yahoo messenger yang masih aktif video call-an sama si pacar. Tapi, sebenernya udah niat mau tidur juga sih cuma susah. Tapi swear deh tadi tuh laptopnya udah dimatiin. Nah, inget YM-an jadi inget nih sama si Mr. President BESt yang mau ta’ tuang ke dalam ini cerita. Akhirnya dinyalain lagi dah ni laptop. 😀

Sekitar seminggu yang lalu YM gw itu emang aktif terus tuh, tumben karna temen deket lagi ga paketin BBM yang full service, jadi karna kita berbeda (Android vs BBM ) dan masih mau tetep ngegosip, jadi saya mengaktifkan akun YM saya. Gak disangka ketika si Mr. DPR, sebut saja demikian, mengirim saya sebuah pesan melalui YM. Surpriseeee sekaleeeee secara kita itu emang ga tau deh dibilang apa hubungannya, yaa…. dibilang musuh juga musuhan kenapa, dibilang mantan juga gue ga ngerasa pernah pacaran ma dia. yah intinya mah kita itu have a really really bad communication. I don’t know it’s exactly because of what. Yang jelas dan masih saya rasakan adalah we don’t have any good communication or saying “hello” if we meet at least giving smile each other for about 4 years. Miris! yah…. but it happened to us. Sebelumnya gue udah pernah cerita tentangnya di sini (tetep cerita berulang-ulang :D) tapi ceritanya cuma selewat ajah numpang exist dikit. heheh….. dan emang udah diniatin juga mau diarsipkan namanya di sini. And pesan di YM itu cuma menyalami dan meminta maaf yang gue juga ga tau untuk apa. Katanya sih after he read this blog. Dan ga tau juga tulisan mana yang dibaca. mungkin karna foto ini:

used to by Fierce Cantique

Hahaha… Jadi berasa aneh liat kita pernah duduk berdua, foto bareng dan gue ngerasa seperti ga pernah berada di moment itu. Kalo ga salah ini diambil ketika malam hari, di rumah neneknya temen, Cici waktu abis rujakan.

Dia yang mau gue buka-bukain di sini. Yaa…….. dia adalah tersangkanya sekarang. kalau sebelumnya saya pernah bercerita tentang seseorang di tulisan “Ex Boyfriend” yang I could not move on for 5 years because I couldn’t move to other’s heart kala itu. Mungkin tidak jauh berbeda, kalau yang ex boy sebelumnya kami memiliki komunikasi yang baik setelah ketegangan di antara kita kembali mecair. Jadi… Masih berasa sekali kalau saya masih mencintainya dulu. Dan tergantikan baru ketika saya mengenal si Mr. DPR ini. Sedangkan untuk si Mr. DPR ini, hanya butuh waktu 1 tahun untuk move on yaa walaupun saya mendendaminya selama 4 tahun lebih atau lebih tepatnya dendam itu berakhir ketika dia mengirim YM yang tadi gue ceritain sebelumnya. (Baca: kata maaf memaafkan segalanya).

Entah apa yang gue rasain ketika dia mengucapkan maaf kemarin, yang jelas sepertinya perasaan gue jadi lega dan semua kebencian itu jadi runtuh seketika. Jadi yang gue pelajari adalah, belajar memaafkan itu lebih baik dari segalanya.

Mr. President BESt. The predicate came when the election of Bogor EduCARE Executive’s Student leader was held and he won the competition. That’s why I call him Mr. President BESt. Dan ketika dia menjabat sebagai ketua organisasi tersebut, saya pun menjabat sebagai ketua salah satu sub-division, yaitu diamanahi sebagai ketua public speaking. We held many many meetings at the first trimester. So… we could meet often dan juga karena memang kita satu kelas.

Dekat, PDKT… Hmmm.. ga juga sih,sebutan apa yaa yang tepat? Yasudahlah, banyak X-Factor yang mendukung kami untuk kemudian selalu berkomunikasi yaitu faktor kami sama-sama berada di satu organisasi, yaa emang cuma satu juga sih organisasi di sana. :D, kemudian kita sama-sama orang cileungsi. Juga, kita satu kelas kali yaa….

Mencoba move on. Nah… si mantan yang ga bisa lupa juga tuh mungkin faktor yang bikin gue pengen banget cepet-cepet move on. Karena gw kan udah janji ga mau balikan lagi walau masih cinta kala itu. hahha…. Mungkin dia orang yang tepat, No… bukan, dia yang bisa bikin gw move on dari si mantan. tapi bukan orang yang tepat. (ga rela gw dia dibilang orang yang tepat). 😀

Pertama deket, aduuuhhh gue lupa… (Buka Diary)…

let’s flash back…..

Senin, 24 Agustus 2008 adalah hari pertama mengikuti masa orientasi siswa baru di BEC. MOS ini berakhir sampai di mana hari ulang tahun gue tiba. Yaa… 27 Agustus 2008. Saat itu gue masih sangat mencintai mantan gue.

Tapi….. ga lama dari itu diary gue mulai diisi dengan peran utama lain, gue mulai bercerita tentang dia, Mr. President BESt. tanggal 3 September 2008 gue mulai bercerita di diary tanpa menyebut namanya. Mungkin gue belum ngerasa yakin dengan perasaan ini. Sampai di tulisan gue tanggal 9 september gue mulai bertanya-tanya tentang perasaan ini. Am I falling in love? again…. cerita ini adalah ketika kami bertemu di jalan sepulang saya dan teman belanja untuk buka puasa. Dia menyapa dan kemudian ngajak shake-hands dan he touched my head. apaa yaa sebutannya? yaa.. intinya mah dia “toyor” gw lah. My friend asked me, Lu kenal ma ketua BESt itu? Mungkin maksudnya adalah sebelumnya pernah kenal karna dia melihat kita seperti sangat akrab padahal baru 2 minggu kita memasuki BEC. I answered, No… I don’t know why. Kayaknya gue jawab, ga.. satu kelas ajah kali. And I forget it.

No I can’t forget his face… I started falling in love i guess. Kalo mau gue ceritain detailnya semua di sini juga lebay nya ga ketulungan entar. Yah.. yang gue inget waktu itu ada seorang cowok yang ngejar gue. ngejar-ngejar gue banget. serius ini pake banget. Dia adalah satu kelas juga dengan kami, dia juga menjadi wakil divisi tempat di mana gue bernaung menjadi ketua public speaking tersebut. cowo itu, ga usah sebut nama lah ya…. intinya mah gue jadi ngerasa ga suka banget karna lebaynya dia ngelebihin cerita gue ini deh. Dia gue kasih nilah 4 untuk cara mengejar perempuan. hahah….

Balik lagi ke Mr. DPR atau President BEST. Tanggal 19 September itu kita punya acara SABAR yaitu Sanlat Akbar. Di Diary gue sih gue udah menyebutkan namanya that I love him, mungkin. yaa. Mr. DPR itu. sampai lah di liburan lebaran. Kita smsn, tapi tidak terlalu sering juga. Kayaknya gue tuh geer banget waktu itu disms dia. Iyaaa asli gue geer banget sampe gue bener-bener pengen liburan berakhir dan kita kembali bertemu. Oh iyaa.. pas liburan itu ada juga yang “nembak” gue lagi. Temen satu kelas juga, Sebut saja Qnoy. Di diary gue sih si Mr. Q ini text me that he loves me dan I wrote it on 08 October 2008. Woww… keesokan harinya si Mr. Q ini bener2 ngajakin gue untuk jadian dan sampailah gue dan Mr. DPR punya foto itu. Jadi foto di atas itu diambil tanggal 9 September ketika rujakan bareng cici, qnoy, septian, gue and Mr. DPR. Dari situ gue mulai lebih dekat dengan Mr. DPR, sepulangnya rujakan kita makan di tempat nasi padang di dekat masjid quba. Then.. yaa apalagi, dia nganterin gue pulang ke kosan.  Jalannya cepet bgt, I told him that he walked too fast; he just answered “cara jalan orang sukses”.

used to by Fierce Cantique

PDKT part II,

Musim trimester 1 ini dilengkapi dengan acara belajar malam di salah satu rumah kost yang disebut Kalbec 1. The first night, no.. the first class adalah di mana gue udah janjian mau makan bareng. tapi gagal. Yasudahlah tapi gue tetep dianter pulang ke kosan ma Mr. DPR. hahahah….  Si dia mulai smsin gue lagi, dan payahnya gue geer bgt. Kalooo yaa waktu itu bisa diulang, gue nyesel sumpah terlalu banyak berharap ma dia. #crying. And my first dinner with him adalah di mie ayam deket masjid quba itu, tanggal 14 oktober 2008. Sejak saat itu, dia mulai menggombali gue. Ahh kepanjangan kalo diceritain semua.

Kelas 1A

di kelas ini, ada yang namanya Mr. DPR, Mr. Soni, Mr. Rezky, Mr. Qnoy, Mr. Zay, dan my very best friend miss Idha. Cowok2 yang gue sebutin adalah teman dekat di jamannya. yah pokoknya mereka deketlah, mungkin yang paling gila adalah mereka. Taapiii seinget gue sih si Zay itu belum terlalu deket. semua cowo di sana itu deket juga ma gue, pertama si Rezky itu yang ngejar2 gue dengan cara yang sangat lebay, trus si Qnoy juga nyusul. Oh… Qnoy gue kasih nilai 4.5 karena dia juga sama lebaynya, dia bilang baru pertama suka ma perempuan yaitu gue. Halllaahhh………… dia itu playboy no 3 setelah Mr. DPR dan Rezky. Sonniii…….. dia ketua divisi di Divisi Kreatif tempat Public Speaking bernaung. Jadi, dia ketua gue. karna dia ketua, jelas gue lebih menghormati dia donk. dan mungkin karna gue juga ga suka ma rezzky itu makanya gue terlihat seperti hanya mendengarkan instruksi dia ketimbang rezky. (Baca: Anggota Divisi Kreatif). Jadiiii……… si rezky itu sempet ngira gue suka ma Soni. Ahhh… kelamaan kalo di share semua.

Mereka (DPR, Rezky, Qnoy dan Soni), semua dekat dengan gue, sampai gue ngerasa Mr. DPR ini ngedeketin karna mau ngerjain gue. Oh bukan, gue ngerasa mereka seperti taruhan untuk mendapatkan gue. Bukan sok menjadi perempuan yang dikejar-kejar banyak orang lhoo yaa… Justru ini tuh mau cerita ttg pelecehan yang gue terima. Everyone who doesnt know me more, say that I’m vicious. sampai gue disebut Miss Jutek. Owh iyaa jadi inget di akhri masa-masa di BEC ini gue dapet gelar Miss jutek beneran. dapet hadiah lho.. hahaha… Kembali ke topik, gue ngerasa mereka jadi seperti ngerjain gue. Tapi.. ga terbukti… dan… Dinner gue yang kesekian bersama Mr. DPR ini adalah tanggal 7 November 2008. Singkat cerita kita pacaran tanggal segitu.

Tragissss………. terlalu sadis caranya meninggalkan gue. No… I’m hung  up on you. Cryiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggg a lot.. ga sampe akhir november, kita tidak sama-sama lagi. I don’t know and I don’t wanna know. Tapi dulu sih gue pengen tau juga. 😀

ada yang menyebutkan karena menjaga kredibilitas dia sebagai ketua BESt, ada juga yang mengatakan dia tidak sungguh mencintai gue karna gue itu ga punya attitude yang baik karna kejutekan gue, juga kala itu gue terkenal anak malas di kosan, dan ada juga yang menyebut karn ada perempuan lain, Mrs. Soni wanna be. Entahlah… I really didn’t care about anything that made me really hurt, really broken heart. I just don’t wanna remember him anymore, just wanna move from that fuck** situation. Yang sampai akhirnya kita saling tidak bertegur sapa sekian lama. I met him everyday sepanjang masa belajar saya di BEC. Can you imagine betapa saya sangat tersiksa kala itu? Merasakan patah hati dengan seseorang yang berada di satu sekolah, satu kelas, satu organisasi. it really  made me hurt. this wound won’t seem to heal. I just wanna recover my heart. just wanna forget him soon but I don’t know why, I don’t wanna forgive him!

Aku mendendaminya sekian lama, membuat saya teramat sangat tersiksa dengan penyakit hati ini. Sampai saya tidak bisa lagi membedakan, is it love atau kebencian yang meradangan sekian lama atau juga hanya obsesi untuk kembali memilikinya. I always think of him, think how to make him feel like what I feel. Sampai saya sendiri depresi memikirkan itu.

Kami memiliki hubungan yang sangat buruk. Sangat buruk. saling mencaci di belakang, dan dia juga selalu menyindir saya ketika pertemuan BESt diadakan. Yang bisa saya lakukan adalah menangis. Aku sangat mencintainya tapi dia sangat membenciku. Sampai tibalah aku membuka perasaan untuk yang lain, perasaan untuk Mas Ary ku, My Husband wanna be… Amiiinnn……. Tapi dendam untuk dia belum bisa hilang. Sampai aku berdoa untuk bisa menjalin komunikasi yang baik kembali suatu saat nanti. dan… Kami mulai saling memaafkan 2 minggu yang lalu. Kini aku tahu perasaan yang sebenarnya, I just wanna see him feel pain like what i felt. Aku tidak lagi mencintainya. menggilainya seperti dulu. Tenang…. sangat tenang sekali ketika aku benar-benar memaafkannya. Toh.. setiap orang pasti pernah berbuat salah. Tentang bagaimana kita menyikapinya saja yang menjadikan kita tidak bisa melupakannya.

Tulisan ini gue dedikasikan  untuk dia Mr. Dimas Putra Ramadhan, moment-moment singkat bersamanya yang jujur ga bisa gue lupain, bukan karna masih mengharapkannya tapiiii gue emang paling inget kalo masalah cerita2 beginian. hahaah.. terbukti gue mampu menceritakan detail kejadian 10 tahun yang lalu bersama mantan pacar pertama.

Utha, begitu biasa ia sapa. Thanks a lot for saying “forgive me”, that really gave million meanings for me. Gue jadi tau arti memaafkan dan ikhlas sesungguhnya. Semoga kita benar-benar ikhlas menerima ini. Kamu… tetap menjadi bagian dari hidup saya. Membawa arti yang penting bagi sebuah hubungan. Yang aku bisa membuktikan bahwa aku bisa mencintai yang lain dengan tulus dan tahan lama. hahah… maksudnya itu Makasih buat mas ary sayang yang udah sayang ma aku sampai saat ini. Yang bisa menerima aku apa adanya, dengan segala diagnosa dokter tentang aku.

Mr. President BESt….. Thanks a lot… I ever loved you… walau tak sempat diucapkan dulu. nanti dateng yah kalo aku nikah…. 😀

Fierce

this picture was edited in 2008 that I saved on my account “MySpace”

Tapiii…….. sekali lagi terimakasih utha. Kalo bukan karena anda, mungkin aku ga akan bisa kuat seperti ini. Bisa menjalin hubungan yang sangat baik dengan Miss Yulie and Miss Chusy, Ida Ariasti tentunya, teman2 seperti Mas gan, Zayyy…. yaaa si Zay yang baik banget. Juga memiliki Mas Ary. Membuktikan ke Miss Yulie bahwa kita ga akan balikan lagi. Jadi, kata miss yulie itu kita mirip. Ohh gue jadi inget, jaadi ada temen sekantor yang liat blog gw. dan dia bilang gue and utha mirip. aduuhhh jadi cerita lagi gue. janganlah yaa… lebay bgt kalo diceritain juga. intinya mah gue udah maafin dia dan dia juga semoga ikhlas maafin gue.

Wedding Preparation

Hhhiiiyyyaaaa…………. sampailah pada mood yang bagus, yang dapet banget feel nya buat nulis tentang hal penting nan sakral yang satu ini. Yups… Wedding! It isn’t about the real wedding preparation actually, tapi sengaja aku tulis di sini barangkali ada yang mau membagikan pengalamannya juga tentang hal ini. Hehehe… 😀

Sebenernya kepagian banget sih kalo hari gini udah ngomongin persiapan pernikahan yang sebenernya aku dan calon misua berencana menikah entah kapan. hmmm…. yasudahlah tak apa, jadi begini pemirsah, aku dan calon misua ku ini udah pacaran 3 tahun. Buang-buang waktu sebenernya, ga ada nilai ibadahnya dan cuma menumpuk dosa. Menyadari hal tersebut, kami pun mulai membicarakan tentang pernikahan. Yaahh… namanya juga belum pernah menikah, dan berharap menikah hanya sekali seumur hidup, pastinya moment penting ini pengen dilakukan se-special mungkin. Tapi depends on budget juga sih. sudah tentu dan menjadi hal yang sangat penting dan sensitif pula masalah budget ini harus dibicarakan dan dipertimbangkan matang. Apalagi orangtuaku sudah tidak mampu memberi lagi. But well, restu dan doa mereka adalah yang paling penting insyaallah. Amiiinn……..

3 tahun pacaran itu rupanya belum membuat saya matang dan benar-benar matang memutuskan untuk menikah. Pertama, usia yang masih 22 tahun, jalan 23 tahun Agustus nanti jika Allah masih memberikan umur, heheh… kedua, Aku masih sangat menginginkan melanjutkan pendidikan, mengejar cita-cita menjadi diplomat (amiinnn……), ketiga, orangtua calon misua yang masih menginginkan anaknya lulus kuliah terlebih dahulu, dan masih banyak ritual lainnya yang disyaratkan orangtuanya.Berbeda dengan orangtuaku yang menginginkan aku segera menikah, lantaran sudah terlalu lama pacaran menurut mereka, juga statusku yang dilangkah oleh adikku. Tapi sebenarnya, orangtua cami ku itu tidak terlalu menargetkan anaknya biar begini dan begitu dulu baru memberikan restu kepada anaknya. Mereka baik, aku sudah sangat dekat dan berbaur dengan mereka bahkan keluarga besarnya di Jogja, selalu welcome ketika aku datang ke rumahnya dan yang paling menjadi nilai plus adalah mereka sudah seirng menyinggung masalah keseriusan hubungan kita. Misalnya membicarakan rumah untuk tempat kita tinggal kelak, pekerjaan, dan wejangan-wejangan tentang berumah tangga kedepannya. Alhamdulillah…….. dan sampailah target di mana kami memutuskan untuk menikah kelak. Tahun depan Insyaallah. AMiin….. :). Dan sudah pasti menjadi beban moral sebenarnya ketika kita sudah sangat dekat dengan keluarga pasangan namun pembicaraan mengenai masa depan pernikahan belum dibuka sejak dini (menurut saya lho). jadi ini jugalah yang memacu kami untuk serius dan fokus tentang pernikahan.

Cincin pernikahan tanda penyatuan jiwa mempelai lelaki dan perempuan

Tetapi, inti masalahnya bukan hanya hal di atas, tetapi juga kesiapan lahir dan bathin. Kelak kedepannya masalah keegoisan diri masing-masing sudah bisa teratasi. Apalagi perbedaan pendapat mengenai konsep pernikahan itu sendiri. Lagi-lagi budget yang harus menjadi objek terpenting yang dibicarakan. Keinginan aku yang ingin memiliki resepsi yang “Wah” tentu saja harus diseimbangkan dengan kesanggupan si cami. Yaa.. bukan berarti semua biaya ditanggung cami, tetapi dialah yang akan menjadi imam ku kelak, jadi hal tersebut harus berdasarkan kesepakatan pula dan menuruti pertimbangannya selama itu masih diterima akal sehat. hihihiihii….

Untuk meringankan beban pernikahan itu sendiri, sebenarnya aku sudah menyiasatinya dengan menyicil sebagian yang bisa untuk dicicil. Misalnya sudah dari tahun sebelumnya aku menyicil barang-barang untuk seserahan. kelihatannya sepele memang, tetapi hantaran dan tradisi dari pihak pria untuk pihak wanita yang satu ini cukup bikin ribet aku dan calon misua. Keinginan aku yang tidak bisa diganggu gugat inilah yang lumayan bikin repot. All the things must be gold, itulah yg aku inginkan. Dari make up, semua harus Giordani gold by oriflame :D, Sandal, sepatu, Tas, Pouch, baju, sprei dan lain sebagainya itu harus bernuansa gold. Peralatan seperti inilah yang bisa dicicil tiap bulannya sampai menjelang hari besar tiba. Kalau semua sudah terkumpul, tinggal disusun dan dihias. Kemudian souvenir, berhubung budgetnya tidak sebanyak yang disiapkan anang-ashanty atau Nia Ramadhani-Ardi Bakrie :D, jadi aku berpikir untuk mengeluarkan budget yang sedikit di salah satu souvenir atau undangan. jadi, keinginan aku itu adalah menjadikan undangan atau souvenir itu menjadi sesuatu yang useful dalam jangka panjang dan tidak lantas dibuang begitu saja setelah diterima. Untuk undangan, aku memiliki opsi yaitu dijadikan notebook atau frame. Jika demikian, berarti budget undangan harus lebih besar dari yang dianggarkan. dan dengan demikian pula souvenir harus dengan harga yang lebih dan jauh lebih terjangkau. Atau pun sebealiknya, souvenir yang dibuat lebih mahal dari undangan. Walaupun dipertimbangkan bersamaan, tetapi keputusannya tentu harus lebih awal, lantaran souvenir bisa kita cicil pembeliannya, sedangakan undangan benar-benar sudah harus menentukan hari di mana acara akan dilangsungkan.

Padahal lamaran saja belum kami langsungkan, tapi persiapan inilah yang sudah gatal dipersiapkan. lagi hot-hotnya dibicarakan lantaran sudah banyak dari teman kami yang sudah terlebih dahulu naik pelaminan. Sambil menimba ilmu dari yagn sudah-sudah, juga meminta saran dan pengalaman mengenai pernikahan, maka kami bisa lebih banyak mempertimbangkan semuanya. Doa dan harapan yang selalu kami panjatkan semoga dapat menjadi pondasi dan bekal atas niat baik yang sedang kami susun. semoga bisa menjadi nilai ibadah dan bermanfaat bagi kami dan orang-orang di sekitar kami. 🙂

Hmmm…. Jika kedua orangtua kami telah merestui, lalu apalagi yang ditunggu? Allah dan restuNyalah yang sedang kami tunggu. Yang kami yakin Dia sedang menyiapkan hal terindah untuk pernikahan kami kelak. Selanjutnya adalah persiapan-persiapan detailnya untuk acara kami. yang semoga sempat diarsipkan di blog ini. hehhee…

Amiiinnnn Allahumma amiinn… kelak semuanya akan indah pada waktunya. 🙂

Just Share about Them

Hmm…. kali ini entah kenapa aku ingin sekali bercerita tentang mereka yang ada di sekelilingku. Baik mereka yang baik atau pun jahat terhadapku.

Diawali dengan cerita tentang kumpul riung Bogor EduCARE angkatan 12, yang tepatnya dilaksanakan last weekend di Kintamani Resto Padjajaran Bogor 14 Oktober 2012. Acara yang sederhana namun sangat berkesan, hal ini mungkin karna mereka para pasukan 12 adalah orang yang memiliki kesibukan masing-masing, tapi mereka masih bisa menyempatkan acara ini.

yes, because we love each other!

Acara ini memiliki banyak conclusions, salah satunya yang aku ingat adalah tentang pembentukan yayasan sosial. kurang lebih seperti itu. (karena memang aku kurang fokus. hehe… )

Keesokan harinya, seorang teman yang menghadiri acara tersebut menulis di wall grup kami; “aq seneng bgt bersaudara dgan kalian semua. .semoga kt slalu dalam lindungan allah”.

kalimat yang singkat namun sangat bermakna. Tahukah anda? Keluarga Bogor EduCARE angkatan 12 memiliki banyak sekali perbedaan karakter, juga banyak yang di antara kami “mungkin” masih menyimpan perasaan yang tak biasa. Entah itu bertemu mantan pacar, atau mereka yang memiliki hubungan kurang baik karena sang mantan ternyata memacari salah satu di antara kami. Tapi kami mampu menutupinya dengan selimut persaudaraan yang insyaallah akan terus terjalin dalam wadah Bogor EduCARE, especially 12th Grade.

Acara tersebut mungkin adalah awal yang indah untuk terus mengadakan agenda-agenda berikutnya.
Semoga…. 🙂

Eka-Rezy-Ary-Adam-Reza

Nah, yang ini adalah cerita about family-friend. Pernahkah anda berpikir atau sekedar imagining that someday some or one of your friend will be your family? Saya pernah. I used to think, what a great relationship when your friend being your  sister in law or our children will get married then we will be family someday. You know, it happens to me!

I have three close friends ketika SMA. Mereka adalah Diah Nuriza Siatan, Rahayu Wulan dan Rani Rahmawati.

Sebelum aku bercerita tentang siapa di antara mereka yang menjadi keluargaku, terlebih dahulu aku akan menceritakan tentang mereka satu per satu. 🙂

Hmm… Diah, wataknya keras, pengertian, bijaksana, pintar, dan dia tidak takut apapun di dunia ini kecuali ibu. Yes, her mother! Aku mengenal sosok Diah ketika SMP, yaa.. sekitar 10 tahun yang lalu and she’ll be my best best friend. We made many things together before we were separated by distance. Biasanya aku lebih nyaman bercerita hal yang  sangat sensitif kepadanya. Mungkin karena pemikirannya lebih dewasa di bandingkan saya. Lebih bijak dalam mengambil keputusan, walau terkadang kami sering berbeda pendapat dalam beberapa hal. But well, she’s my best friend indeed.

Ayu, I almost never called her Ayu. Just “Nenk”. Dia itu terlihat seperti cuek, tapi pada dasarnya dia itu lembut, mudah sakit hati. Yang paling dia takuti adalah kodok. hahha.. I don’t know why. Aku mengenalnya ketika SMA tapi mungkin persahabatan kami lebih lama dari waktunya. Yaa.. karena we love helping each other.

Rani, Aku selalu dibuatnya kesal, kecewa, dan marah dulu. Pasalnya dia selalu membuat keluarganya kecewa lagi dan lagi. Akhirnya yang dia bisa lakukan adalah menyesal, meneleponku sambil menangis bombay. Tapi hal tersebut selalu dilakukannya berulang-ulang. Orangtua dan keluarganya hanya membolehkan dia bermain ketika ada aku. Walhasil dia sering berbohong. Ibunya sering meneleponku untuk sekedar curhat dan minta aku untuk menjaganya. Yaa.. tidak disangka rencana ibunya untuk menjodohkan aku dengan Putranya malah berakhir dengan dia yang menjadi kaka ipar ku karena dinikahi oleh kakak lelaki ku satu-satunya pada 11 September 2011 lalu.

Alhamdulillah kita masih bersaudara dan berteman baik. 🙂

Banyak hal yang telah kami lalui bersama, semasa SMP, SMA dan masa-masa kuliah kami walaupun berbeda tempat.

Rasanya ingin sekali menceritakan kisah kami dulu, ketika kami kabur dari asrama pada masa pelantikan, ketika kami mendapatkan banyak uang dari seorang kakek-kakek, ketika kami didatangi oleh tukang ojek yang menipu kami bahwa kami ingin ditangkap polisi, ketika hari ulangtahun kami yang ke-17, masa-masa ketika lebih dari 3 ibu asrama mengundurkan diri karena kami, sharing and caring, ketika kita tidak sama-sama karena suatu masalah, ketika kami diskorsing selama 6 bulan oleh guru B. Indonesia, ketika kami disuruh menghafal ayat-ayat al quran karena terlalu sering keluar asrama tanpa izin, ketika kami memimpikan banyak hal untuk dilakukan. Yaa.. They are the best I ever had. I Love them indeed! 🙂

Masa-masa indah, namun “licik” tersebut mungkin tidak akan pernah kita sesali,  aku benar-benar ingin mengulangnya kembali. Mengulang masa-masa itu bersama dengan orang yang sama. Mungkin aku akan menceritakannya kepada anak-anakku kelak. 😀

Sampai berakhirlah masa-masa itu, tiba saatnya proses pendewasaan bagi kita masing-masing. Aku yang meneruskan hidup di Bogor selama 1 tahun lebih, Ayu yang tinggal di Sukabumi untuk bekerja, Rani yang kuliah di Padang dan Diah di Tangerang mencari kesibukan karena keputusannya menunda kuliah hingga tahun depan.

Sampai tibalah aku di kampus Bogor EduCARE, neverending place to change! Yaa.. mungkin ini yang kesekian kalinya aku menceritakan tempat ini. Yes, because it’s irreplaceable! Mulai menjalin hubungan persahabatan baru dengan orang-orang baru. Mulai mencari jati diri yang sesungguhnya, mencoba memulai sesuatu yang tidak lagi dilakukan dengan emosi dan keegoisan diri untuk hanya sekedar bersenang-senang.

Yaa.. Pada awalnya memang aku tampak naif seperti orang yang tidak lagi menginginkan kesenangan itu kembali. Namun, ketika aku mengenal seorang sahabat baik di sini, hal-hal konyol pun kembali terulang. Nongkrong menunggu malam berganti pagi di depan tugu kujang Bogor yang beberapa kali  aku lakukan dengan dan hanya dengan Ida Ariasti. Yaaa.. hanya dengannya Aku melalukan itu, pulang dengan mengendap-ngendap jam 2 pagi setelah mengambil theater mid night, dengannya yang bisa menghabiskan waktu tidur kita semalaman di warnet dengan beralasan mengerjakan tugas kuliah.

Teman berbagi suka dan duka, teman berbagi pelit, teman berbagi irit, teman berbagi canda dan tawa. tidak pernah memperhitungkan berapa banyak uang yang kita keluarkan untuk jalan bersama. Yaa.. dengannya yang selalu bisa tertawa. Sampai mungkin kita tidak pernah terlalu sibuk mengurusi hati kita masing-masing karena terlalu kaku dan sensitif untuk dibicarakan.

my beautiful face by Fierce CantiqueYaa.. teman narsis bersama. 😀

Aku ingat betul awal kami menjadi dekat, yang pada awalnya kita adalah orang yang tidak saling menyukai satu sama lain.

Memang tidak disangka kita menjadi dekat. Dulu, ketika aku tidak memiliki teman dekat di Bogor, karena kebodohanku untuk bersama orang yang kurang tepat. Memutuskan untuk membagi waktu belajarku dengan berpacaran. Yaa.. waktu yang seharusnya tidak pernah aku lewati. Dengan bersamanya yang hanya membuat Aku merasa tidak memiliki teman lain untuk berbagi, teman yang ada ketika aku menyadari dia telah pergi menghianatiku. Beruntunglah karena tuhan menyadarkan aku untuk tidak terlalu lama bersamanya. Dan, Ida lah yang saat itu ada. Mewarnai kembali hari-hari sedihku karena sebuah penghianatan yang terjadi ketika sebuah hubungan baru dimulai. Persahabatan yang dijalin dengan ketepatan waktu. 🙂

So sad remembering that, Mungkin suatu hari aku akan bercerita juga tentang orang tersebut. Kebahagiaan sesaat bersamanya. Tapi beruntunglah, mungkin jika bukan karenanya Aku tidak akan melewati waktu berhargaku bersama Ida. Persahabatan yang tidak tergantikan. Yaa.. walaupun bohong jika aku mengatakan aku sudah tidak merasakan apapun terhadapnya kala itu. It took so long to recover my heart, to forget and forgive him.

used to by Fierce Cantique

Ternyata aku masih menyimpan photonya di akun myspace saya dulu. hahah… photo yang aneh memang. Tapi biarlah, bagaimanapun aku pernah menyayanginya. 🙂

Masa-masa yang sulit di Bogor EduCARE pun mungkin cepet berlalu. Sampai tibalah kami di dunia kerja. Dunia di mana banyak sekali psikopat-psikopat yang ingin menguasai jabatan dan perusahaan.

Friend and foe!

Memiliki pekerjaan yang nyaman, atasan yang baik, lingkungan yang baik, teman-teman yang baik mungkin aku miliki ketika bekerja di Perusahaan kabel. Dengan mereka yang menjadi senior dalam pekerjaan.

Teman berbagi pusing dalam kerjaan dan tidak jarang juga kami berbagi masalah pribadi. Walaupun buatku saat itu aku merasa terlalu kanak-kanak mendengarkan mereka yang sudah jauh terlebih dahulu berkecimpung di dunia pekerjaan.

Atasan yang baik, yang mungkin tidak mungkin aku memilikinya kembali di tempat lain. Bahkan dia pun mengatakan begitu. Yups, Roy Riawan Farsiandri.

Selalu ingat akan berbagi makanan, membawakan sarapan, oleh-oleh ketika dinas luar, bahkan kita sempat beberapa kali jalan bersama. Aku menganggapnya seperti Kakak ku sendiri. 🙂

Teringat ketika dia mengajakku dinner dengan orang prancis yang dia tahu Aku menyukai inspector tersebut, Azedine Jauhara.

Azedine Jawhara dan Roy Riawan at Bandar Jakarta

Juga Aku tak melupakan teman-teman yang lainnya. Mereka yang selalu iseng terhadapku.

Melia, Dia lebih muda dariku, namun dia yang selalu menasehatiku tentang pentingnya mengambil tindakan yang dewasa dan bijaksana. Dia mungkin satu-satunya yang aku berani membagi perasaanku. Oh yaa.. Melia ini sebentar lagi menikah 28 Oktober 2012 dengan mantan atasannya di perusahaan kami dulu bekerja. Selamat yaa sayang.. :-*

Melia and I were at Solaria Metropolitan last Ramadhan

Juga dengan Mba Yuri Eka yang selalu menjadi inspirasi tentang susahnya hidup tanpa seorang ayah, menjadi tulang punggung keluarga. Dengan Ebe Salindra yang ternyata adalah kakak kelas ku ketika di Bogor, dengan Mba Evi Lestari, receptionist yang selalu sabar dengan ketidakadilan atasannya, juga dengan Ka Nelly yang sangat baik sekali bahkan ketika dia menghargai kami yang berbeda keyakinan dengannya. Eshy, gadis belia yang sudah bekerja karena kedua orangtuanya sakit dan kemudian meninggal dalam waktu yang tidak jauh berbeda. Sabar sayang, tuhan bersama kami.

Ebe Salindra-Evi Lestari-Nelly Hariati-Yuri Eka F-Melia and I

Aku merindukan waktu kerja bersama kalian, makan siang dengan saling menunggu satu sama lain supaya kami bisa duduk makan dalam satu meja. Mengambil kupon lebih untuk ditukarkan dengan minuman. Yaa.. mereka yang telah mewarnai hari-hari kerjaku.

Eshy and I

Ebe-Me-Yuri

Juga dengn mereka yang selalu tidak sejalan dengan kami. Mereka-mereka yagn mungkin tidak suka dengan ku atau teman-temanku yang lain.

Sampai aku tidak lagi bekerja bersama mereka, namun aku bukanlah yang pertama mengundurkan diri di antara mereke. Melia yang pertama, dia mendapatkan tempat yang mungkin lebih baik, kemudian Ka Nelly, karena ke dua anaknya sudah beranjak dewasa, Mba Evi yang sudah muak dengan sikap para atasannya dan terakhir adalah aku dan mba Yuri. 🙂

Merasa bahwa aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, sampai aku lebih sering bersama mereka ketimbang dengan pacarku saat itu. Sampai ketika aku memutuskan untuk resign, Aku merasa kembali seperti menjalin hubungan baru dengannya. Bekerja di Perusahaan yang sama, melewati banyak hal yang aku tanpa sadar aku telah bersamanya hampir 3 tahun terakhir.

Merancang untuk hidup bersama ke depan, merencanakan sebuah penirkahan yang sudah dinanti-nanti keluargaku. Mmm… mungkin karena adik dan teman-teman dekatku sudah banyak yang menikah.

Insyaallah aku akan menunggunya sampai saatnya tiba. Saat di mana aku sudah siap begitu pun dia.

Ary and I

Maka, tak ada lagi yang menanyakan “kapan nikah?”.

you know when I write this, I feel like I am facing those again and again. Enjoying the time I used to pass. Sebuah cerita yang tidak akan aku lupakan. Cerita yang akan aku baca suatu hari ketika aku sudah melupakannya mungkin. Dan Aku akan kembali bercerita di sini atau di tempat lain tentang mereka yang tidak sempat aku ceritakan. Tentang M2+F2R+Uz=7Af.

Aku akan menceritakan tentang mereka di sini, nanti. Mungkin juga tentang keluarga kecil mereka. Yaa.. karena memang mereka sudah banyak yang menikah. Suatu hari nanti aku akan bercerita tentang keluarga kecilku, tentang menjadi seorang istri, menjadi seorang ibu. 🙂

Tanpa mereka, tidak akan ada sebuah cerita.

Thanks for coming to my life. You know, You all are my neverending story.

UNFORGETTABLE “AY”

Ay itu kalo tidak salah adalah panggilan sayang kepanjangan dari Ayang atau sayang. Benarkah demikian?

Yaa… sejuta kenangan terbungkus dalam panggilan sayang tersebut. Dulu, nama itu “Ay” adalah pemberian dari seseorang kepadaku. #remembering

Seseorang tersebut yang sudah pasti bukanlah orang biasa di hatiku – dulu. Sang mantan yang selalu menjadi kenangan baik dan buruk. (lebay :D) padahal, nama Ay itu hanya menjadi kenangan sesaat namun could be said it was unforgettable nick name. juga bukan cuma aku tentunya yang memiliki panggilan tersebut dari seseoarang.

Yaa.. Ay, adalah nama yang aku, dulu tak rela rasanya nama tersebut berpindah ke orang lain atau bahkan ada yang memanggilku selain dia dengan nama tersebut, Ay.

Namun, setelah dia tak lagi memanggilku demikian, karna sang bom waktu (aku menyebut pacaran adalah bom waktu) telah berakhir. Justru lah awal kisah  nama Ay itu menjadi melekat di diriku, bahkan sangat melekat.

Pasalnya, setelah si pemberi nama tidak lagi bersamaku, ada beberapa orang-orang terdekat yang memanggilku demikian. Mmm…. Rasanya geliii sekali mendengar mereka memanggil aku demikian. Hahahah… 😀 jelas saja, karna aku merasa mereka seperti meledek atau bahkan berusaha mengembalikan memory tentang si pemberi nama ay.

Namun, seiring berjalannya waktu, nama ay selalu digunakan mereka untuk memanggilku. Akhirnya kesan bahwa nama Ay adalah pemberian dari seseorang tersebut hilang dengan sendirinya. Mungkin karna aku sudah lama mendengar nama panggilan tersebut keluar bukan dari si pemberi nama itu.

Yaaa.. yaa.. Aku berharap mereka tetap memanggilku demikian. Ay adalah panggilan sayang untukku dari mereka, Miss Yulie Ekawati, Miss Chusy, Mas Gan, Beberapa teman di tempat kerja dan kamu – Mas Ary ku.. :*